Pantas dan patut berbangga,bila kini SUMUT punya ikon baru. Yakni Bandara Kualanamu, yang merupakan bandara tercanggih di tanah air. Bandara dengan luas 1.365 hektare itu akan beroperasi 25 Juli mendatang. Bandara Kualanamu juga merupakan satu-satunya bandara di Indonesia yang memiliki akses kereta api.
Pengoperasian Bandara Kualanamu yang berlokasi di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, akan menggantikan Bandara Polonia yang saat ini sudah tak layak. Bayangkan, Bandara Polonia yang luasnya hanya 144 hektare itu dulu dirancang untuk kapasitas 900 ribu penumpang per tahun. Tapi data 2012, bandara internasional yang berada di Kota Medan itu terpaksa menampung 7,9 juta penumpang.
Dampaknya, Bandara Polonia overload dan sudah tak nyaman lagi bagi penumpang. Karena itu, PT Angkasa Pura (AP) II yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan Bandara Polonia memindahkan operasional bandara itu ke Bandara Kualanamu yang berlokasi sekitar 35 kilometer dari Kota Medan.
Bandara Kualanamu yang berada di Kabupaten Deli Serdang dipersiapkan untuk 8-9 juta penumpang per tahun pada pembangunan tahap pertama dan 22,18 juta penumpang pada tahap kedua serta 22,18 juta penumpang per tahun pada pengembangan selanjutnya.
Bandara Polonia saat ini hanya menampung 11 pesawat, sedangkan Bandara Kualanamu akan mampu menampung 21 pesawat yang terdiri dari 11 pesawat Boeing 747-400, tujuh pesawat Boeing 737 dan tiga pesawat Airbus A300.
Guna menunjang kesiapan full operation Bandara Kualanamu, Sabtu (6/7) lalu, digelar soft operation yang diikuti 1.700 warga Kota Medan. Acara itu mengerahkan satu rangkaian kereta api sekaligus ujicoba Airport Railink Services atau kereta api bandara. Pengoperasian kereta api bandara itu dilakukan PT Railink, yang merupakan perusahaan patungan PT AP II dan PT KAI.
Juga mengerahkan 10 bus, 26 taksi, 40 sepeda motor.
”Soft operation ini kami gelar untuk percobaan sistem yang ada di Bandara Kualanamu. Karena semua sistem operasional yang ada semuanya baru. Bukan hanya gedungnya. Kami juga menggelar simulasi ini untuk mencari kekurangan guna menghadapi full operation pada 25 Juli nanti,” terang Kristanto, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat PT AP II
Belasan pekerja nampak mengebut pekerjaan baik di dalam dan di luar terminal. Simulasi operasional Bandara Kualanamu juga melibatkan kepabeanan, petugas keamanan bandara (Aviaton Service) dan sistem pemeriksaan bagasi yang dilakukan oleh Bea da Cukai setempat.
”Saat ini Bandara Kualanamu sudah 98 persen menyambut soft operation pada 25 Juli nanti,” terang Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan Teknologi, PT AP II, Salahudin Raffi yang mengikuti soft operation Bandara Kualanami, Sabtu (6/7).
Dia juga mengatakan, sistem yang digunakan di Bandara Kualanamu merupakan sistem tercanggih yang pertama digunakan di tanah air. Yakni menggunakan HBS atau handling baggage system. Dengan sistem ini setiap bagasi barang penumpang akan disortir secara otomatis menggunakan barcode yang ditempelkan di bagasi tersebut.
”Jadi bukan hanya bangunan Bandara Kualanamu yang megah ini saja yang baru. Sistem yang digunakan semuanya juga baru dan canggih. Sistem ini pertama diterapkan di Bandara Kualanamu. Bandara Soekarno-Hatta saja belum menggunakan,” ungkapnya juga.
Dengan penerapan sistem HBS ini, menjadikan Bandara Kualanamu menjadi bandara tercanggih di Indonesia. Sistem HBS sudah digunakan di bandara-bandara internasional di luar negara baik di Asia, Eropa dan Amerika.
”Sistem ini juga menunjang semua keamanan di Bandara Kualanamu ini. Seperti mesin x-ray yang digunakan juga baru,” paparnya lagi. Salahudin Raffi juga mengatakan pembenahan akan terus dilakukan di Bandara Kualanamu. ”Pokoknya kami yakin full operation Bandara Kualanamu akan bisa dilakukan 25 Juli nanti,” cetusnya.
Bagaimana dengan akses jalan? Akses jalan ke Bandara
Kualanamu bisa dilakukan dengan dua cara. Menggunakan kereta api atau jalur darat menggunakan bus Damri, taksi atau mobil pribadi. Saat ini meski pengerjaan tol terus dilakukan tapi beberapa titik lokasi jalan belum sepenuhnya dibebaskan.
Meski akses jalan ke Kualanamu bisa dilalui dari Kota Medan dan sekitarnya tapi akses jalan masih ada yang menyempit lantaran terkendala pembebasan lahan milik warga yang belum dilakukan pemerintah daerah setempat. Biaya taksi sekali jalan dari Kota Medan ke Bandara Kualanamu dengan jarak 35 kilometer sekitar Rp 125 ribu.
Akses tercepat ke Bandara Kualanmu dari Kota Medan lebih nyaman dilakukan dengan kereta api. Guna menunjang pengoperasian Bandara Kualanamu, PT AP II membuat akses kereta api yang diberi nama Airport Railink Services.
Dari City Railink Station Medan warga hanya mengeluarkan kocek Rp 80 ribu untuk sekali jalan ke Airport Railink Station Kualanamu. Nantinya kereta yang akan digunakan untuk transportasi ke Bandara Kualanamu akan menggunaka kereta Woojin yang saat ini tengah dipesan dari Korea Selatan.
”Untuk operasional kereta dari Kota Medan ke Bandara Kualanamu akan kami lakukan 34 sit atau 17 kali keberangkatan dari Kota Medan ke Kualanamu dan sebaliknya. Kami sudah mempersiapkan 4 kereta jenis Woojin dan dua kereta INKA,” terang Generam Manajer ARS Medan, Bodhaswara.
Dia juga mengatakan, nantinya sekali angkut kereta Woojin mencapai 170 orang. Kereta itu juga dilengkapi bagasi dan fasilitas lainnya. ”Semua penumpang kereta ke Bandara Kualanamu nantinya duduk. Tidak ada yang berdiri,” ujarnya lagi.
Dengan pengoperasian Bandara Kualanamu maka otomatis semua aktivitas penerbangan di Bandara Polonia akan ditiadakan. Setelah full operation, peresmian Bandara Kualanamu akan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 9 September mendatang setelah Idul Fitri
Indo Pos
No comments:
Post a Comment