Add caption |
Target pemerintah pusat akan mengoperasikan Bandara Kuala Namu di Deli Serdang, September 2013 mendatang sebagai pengganti Bandara Polonia Medan masih diragukan walaupun ada optimisme.
Pengalaman penundaan operasional Bandara Kuala Namu yang berulang kali sejak pembangunannya mangkrak karena krisis ekonomi 1997 masih terus menghantui.
Plt GM Angkasa Pura II, Ali Shopian optimis Bandara Kuala Namu yang berlokasi di Desa Beringin, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang akan beroperasi bulan September tahun ini.
Dijelaskanya, pihaknya menargetkan pengerjaan pembangunan sisi udara, pembangunan penumpang dan peralatan, bangunan dan fasilitas bangunan udara dan utilitas Bandara Kuala Namu pengerjaannya akan mencapai 99,8 % sehingga bandara penganti Polonia Medan bisa beroperasi .
“Kami selaku peyelenggara di Polonia, tetap mengikutikebijakan direksi dan rencana pengoperasian Bandara Kuala Namu pada September,” kata Ali Shopian kepada Waspada Online, hari ini.
Ali membantah pengoperasian Bandara Kuala Namu September nanti dipaksakan. “Kita bergerak secara berkelanjutan, sehingga pada bulan juni baik sisi udara maupun darat sudah mencapai 98,8 persen,” tambah Ali yang enggan menyebutkan parameter pembangunan saat ini.
Namun pesimistisme datang dari DPRD Sumut. Wakil Ketua Komisi D DPRD Sumut, Sudirman Halawa pesimis kalau Bandara Kuala Namu akan beroperasi pada bulan September nanti. Karena, pembangunan bandara tersebut dinilai tidak serius.
“Sampai sekarang kita belum yakin Bandara Kuala Namu akan beroperasi pada bulan September. Hal ini terlihat dari jawaban Angkasa Pura II dan pihak yang terkait,” kata Sudirman Halawa kepada Waspada Online, hari ini.
Bahkan, keingin mereka Bandara Kuala Namu akan launching pada Agustus dinilai tidak tepat, melihat keseriusan dalam pembangunan Kuala Namu tersebut.
Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD Sumut, Guntur Manurung mengatakan Bandara Kuala Namu yang ditargetkan akan beroperasi tahun ini hanya mimpi semata. Pasalnya, hingga saat ini masih banyak kendala yang mengakibatkan batalnya pengoperasiaan bandara tersebut.
Dijelaskannya, kendala pengoperasian Bandara Kuala Namu bukan hanya akses jalan saja. Namun, fasilitas seperti gedung Bandara Kuala Namu juga masih banyak yang belum siap.
“Sewaktu Komisi D DPRD Sumut kunjungan ke Bandara Kuala Namu pada Februari lalu masih banyak yang tidak ada berubah sana sini,” kata Guntur.
Diakuinya, pihak pengelola berjanji akan menargetkan pembangungan fasilitas tersebut selama 3 bulan. Namun, target tersebut dinilai kurang tepat dan tidak melihat kondisi pembangunan Bandara Kuala Namu.
Disebutkannya, berdasarkan pantau yang dilakukan pihaknya pembangunan stasiun Kerata Api di Kuala Namu belum berjalan seperti yang diinginkan. Bahkan, pengerjaan pembangunan tersebut baru sekitar 60 persen.
Selain itu, pembangunangedung terminal dan fasilitasnya juga baru mencapai 70-80 persen. Sementara pembangunan jalan arteri juga belum jelas. Karena masyarakat masih ada yang tidak setuju untuk melepaskan tanahnya.
Ditegaskannya, arti beroperasi Bandara Kuala Namu adalah sudah siap secara sarana dan prasana serta Bandara Polina Medan sudah dipindahkan kesana. “Maksud beroperasi bukan hanya uji coba,” tambahnya.
Namun pesimistisme DPRD tersebut diyakinkan pusat. Pemerintah pusat berharap agar pembangunan Bandara Internasional Kuala Namu dapat dirampungkan sebelum September 2013.
“Jangan sampai tertunda lagi. Karena, peresmian bandara internasional tersebut sudah beberapa kali,” ujar Wakil Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Bambang Susantono, kemarin di Medan.
Bambang berharap, pada September 2013 tidak ada lagi pekerjaan pembangunan Bandara Kuala Namu yang tak selesai. “Seluruhnya harus rampung. Dengan demikian, kata Bambang,bandara terbesar kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta itu bisa dioperasionalkan seperti yang diharapkan,” harapnya.
Sekedar diketahui bahwa luas areal Bandara Kuala Namu mencapai 1.365 hektar, area terminal 118.930 meter persegi, kapasitas terminal 8,1 juta per tahun, luas area parkir 50.820 meter persegi, gudang kargo 13.000 meter persegi serta kapasitas parkir 407 taksi, 55 bus dan 908 mobil yang akan menggantikan Bandara Polonia Medan.(WSPDA)
No comments:
Post a Comment