Monday, February 24, 2014

Asap menuju Bandara Kualanamu


foto Kuala Namu.com

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, menyebutkan, banyaknya tebaran titik panas atau hotspot telah mengganggu keamanan bagi penerbangan yang melalui bandar udara di wilayah setempat.

"Di daerah ini terdata mencapai 85 hotspot. Hal ini memengaruhi jarak pandang menyusut bisa sampai 200 meter hingga 2.000 meter. Karena itu kami mengelurkan 'warning' karena dengan jarak pandang di bawah 5.000 meter tidak aman lagi untuk penerbangan," kata Kepala Seksi Informasi dan Data BMKG Bandara Kualanamu, Mega Sirait di Medan, Senin.

Dia menjelaskan, hasil pantauan Satelit Terra dan Aqua menunjukkan sejak dua hari terakhir kemunculan titik panas cukup meningkat signifikan atau sudah mencapai 85 titik. Dari 85 titik itu, satu hotspot berada di kawasan Kota Medan.

"Angin yang bertiup stabil atau tidak kencang membuat kabut asap di wilayah Medan dan sekitarnya menjadi lebih lama hilang," katanya.

Mega menyebutkan hotspot di Sumut tidak semua terjadi karena kebakaran hutan atau lahan, tetapi juga muncul dari terjadinya suhu panas. "Memang beberapa hari ada hujan, tetapi cuaca panas masih terjadi," katanya.

Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun, sudah minta kepada semua perusahaan perkebunan sawit yang tergabung dalam DMSI untuk menjaga dan menangani kebakaran lahan.

"Bukan hanya untuk kepentingan banyak pihak termasuk isu negatif sawit, tetapi juga menekan kerugian perusahaan,"katanya.

No comments:

Post a Comment