Wednesday, July 17, 2013

Marissa Mayeri CEO Yahoo

Image representing Yahoo! as depicted in Crunc...
Image via CrunchBase
From the top of Kilimanjaro!  4 days and 4 hours round trip  on Twitpic

Yahoo menunjuk Marissa Mayer sebagai CEO yang baru, per tanggal 17 Juli 2012. Perempuan 37 tahun ini dikenal sebagai sosok multitalenta, dinamis, memiliki selera seni, dan desain yang tinggi. 

Sebelumnya, Mayer adalah salah seorang petinggi Google. Bergabung pada 1999, ketika Google masih perusahaan rintisan digital (startup). Ia berperan sebagai penyeimbang gender di Google yang kala itu didominasi oleh tujuh insinyur laki-laki, salah duanya adalah sang pendiri Larry Page dan Sergey Brin.

Perempuan yang sedang hamil lima bulan ini, ikut membangun berbagai produk unggulan Google, mulai dari mesin pencari, GMail, Google Maps, dan iGoogle. Di balik segudang prestasi itu, Mayer memiliki sisi lain yang unik, yang mungkin belum diketahui banyak orang. Berikut lima fakta unik tentang Mayer.

1. Tinggal di penthouse hotel

Mayer bersama suaminya, Zachari Bogue, tinggal di sebuah penthouse pribadi di hotel Four Seasons, San Fransisco.

Sebagai salah satu karyawan pertama Google, kekayaan Mayer diperkirakan mencapai 300 juta dollar AS.

Kekayaannya akan bertambah dari uang kompensasi yang dibayarkan Yahoo, demi membajak Mayer dari Google. Uang kompensasi itu mencapai 70 juta dollar AS atau sekitar Rp 660 miliar. Rinciannya, gaji tahunan 1 juta dollar AS, bonus tahunan 2 juta dollar AS, kontrak opsi saham 42 juta dollar AS, dan penghargaan lain, serta 14 juta dollar AS untuk uang yang seharusnya Mayer terima dari Google.

2. Pemegang paten penting dalam bisnis mesin pencari

Mayer memegang paten teknik kecerdasan buatan dan pencarian. Yang pertama, paten #20090204592 tentang "Antarmuka untuk pencarian universal." Kedua, paten #20090063425 tentang teknik "Permintaan menulis ulang pencarian dengan deteksi entitas."

Insinyur perempuan pertama Google yang memiliki kemampuan teknis mumpuni, ia siap membawa Yahoo ke bisnis internet yang makin cerdas.

Lulusan Master of Science ilmu komputer di Stanford University ini, rajin bermain dengan algoritma untuk memecahkan suatu hal.

3. Hampir menjadi ahli bedah saraf

Mayer mengaku tertarik untuk menjadi ahli bedah saraf. Namun setelah mengambil kursus ilmu komputer, ia jatuh cinta dengan segala hal yang berbau komputerisasi.

Mayer menepis laporan yang menyebut dirinya pernah menjadi pemandu sorak (cheerleader). "Saya tidak pernah menjadi cheerleader. Saya terlalu pemalu untuk itu. Saya hanya mengambil kursus tari balet klasik," kata Mayer kepada majalah Vogue.

4. Gemar olahraga

Dalam wawancara dengan The New York Times, Mayer mengungkapkan sisi sporty-nya. Ia mengaku gemar lari maraton, bermain ski, sampai memanjat gunung. Dua tahun lalu, Mayer menaklukan puncak gunung Kilimanjaro di Tanzania.

Fotonya yang berdiri di puncak Kilimanjaro, dibagikan ke situs jejaring sosial Twitter. "Dari puncak Kilimanjaro! 4 hari 4 jam pulang pergi," tulis Mayer.

5. Fashionista

Mayer sangat memperhatikan penampilan. Mayer telah menjadi pelanggan tetap desainer favoritnya Oscar de la Renta.

Selera fesyennya ini ia bawa dalam lingkup pekerjaan dan di rumah. Warisan Mayer yang paling abadi untuk Google adalah desain tampilan mesin pencari Google. Dialah yang membuat Google tampil minimalis, didominasi latar putih bersih.

Gaya minimalis serba putih ini juga diterapkan dalam nuansa penthouse Mayer. "Ketika orang datang ke rumah saya, mereka selalu bertanya: Apakah Google terlihat seperti rumah Anda, atau rumah Anda yang terlihat seperti Google?" kompas.com
Enhanced by Zemanta

No comments:

Post a Comment